1 Mei 2019

Welcome to the world, my Sakhiya!

Saat scroll-scroll gallery handphone, aku menemukan foto kaki bengkakku saat hamil.


Foto ini aku ambil pada tanggal 27 September 2018 jam 9 malam. Ketika aku dan suami sedang berbincang-bincang tentang "kapan yaaa dedek bayi dalam perutnya lahir? Besok kan sudah sesuai tanggal HPL nya...", Suamiku berkata "sabar sayang, tunggu sampai maksimal seminggu setelah HPL.. kalau belum ada tanda-tanda ya kita Konsul lagi ke dr.yannis..." hmm..

Setelah percakapan itu selesai aku langsung memilih untuk tidur. Saat tertidur, tiba-tiba jam 1 malam aku terbangun untuk buang air kecil. Namun saat aku raba-raba kasurku, ternyata kasurku basah...

Apakah aku ngompol? Cepat-cepat aku ke kamar mandi, ternyata masih ada air mengalir namun bukan air kencing.. 
Warnanya bening sedikit kental dan tidak berbau... Apakah ini ketuban?! Huh... 
Aku panik namun berusaha untuk tetap tenang dan membangunkan suamiku untuk mengetahui kondisiku saat itu. 

Langsung saja suamiku menyarankan untuk konsultasi ke rekan kerja kami yg bidan lewat telepon.. 

Ternyata benar itu air ketuban yg merembes, namun belum pecah.. Karena belum ada mules atau kontraksi aku disarankan untuk tidak banyak bergerak dan saat pagi nanti langsung ke IGD untuk cek pembukaan sambil menunggu kontraksi. 

Aku kembali tidur dengan air ketuban yg masih terus merembes 😂 jam 4 pagi baru mulai kurasakan mules namun masih bisa kutahan dan itupun hilang timbul. Begitu terus yg kurasakan sampai jam 7 pagi. 
Aku dan suami bersiap untuk ke Rumah sakit terdekat.

Sesampai di rumah sakit, cek VT ternyata pembukaan masih di angka 1.. huhuhu sedih sekali.. 

Namun kondisi bayi masih baik, detak jantung bayi bagus dan bayi juga alhamdulilah tidak stress..

Aku diberi antibiotik atas konsultasi dokter obgyn via telepon dengan tujuan agar bayi tidak infeksi karena air ketuban terus berkurang. 

Sambil menunggu dokter obgynku datang, aku diminta untuk banyak makan agar saat kontraksi datang menyerang aku bisa kuat. 
Dan tak lupa aku juga diambil darahnya untuk di cek segala-galanya..

Dokter obgynku akhirnya datang juga sekitar jam 2 siang. Sebelum diperiksa dokter, aku dicek VT lagi oleh bidan dan ternyata masih stuck di pembukaan 2. Hiks... 

Aku di usg oleh dokter, ternyata air ketuban memang sudah berkurang banyak. 

Aku diberikan pilihan apakah mau dipacu/induksi atau mau di operasi SC olehnya. Aku bertanya "kalau menurut dokter lebih baik yg mana? Saya nurut aja sama dokter demi yg terbaik."

Untungnya aku dapat jawaban seperti ini dari dokter obgynku "dua-duanya sama baik. Kalau mau dipacu masih bisa karena air ketubannya masih cukup sampai 24jam. Kalau mau di SC ya silahkan saya tidak melarang".

Akhirnya aku memilih untuk dipacu atau induksi. Dokter menyarankan aku induksi 12jam terlebih dahulu.

Masuklah proses induksi.. 

Ketika masuk proses induksi yg aku rasakan hanya sakit, saaakiiittt, dan saaaakiiiittt banget!!! 😂

Karena ini adalah kehamilan pertama jadi aku belum paham betul yg mana namanya kontraksi ini. Dan aku juga tidak bisa menghitung pola kontraksi guys..

Yg aku tau saat rasa sakit itu datang, aku hanya bisa tarik nafaaaas. Hembuskan....

Namun aku sangat berterima kasih kepada suamiku yg sudah setia menemaniku saat proses kontraksi ini.. FYI, sejak dari ketuban rembes, induksi, hingga lahiran aku hanya ditemani oleh suamiku. Karena orangtua dan keluarga kami berada jauh dari kami. 

Suamiku menanyakan aku ingin makan apalagi untuk persiapan tenaga ngeden lahiran? Aku menjawab pizza! 
Padahal aku juga tidak tau apakah itu pizza akan aku makan atau tidak.. 

Detik demi detik, menit demi menit, rasa sakit itu semakin terus menerus bertambah.. 

Berkali-kali aku berkata kepada suamiku "sakiiit banget mas.... Udah... Gak kuaaat...". Sampai jam 6 sore bidan datang lagi untuk cek pembukaan, dan you know whaaat? MASIH BELUM ADA PEMBUKAAN GENK!

Ya Allah... Sudah 4 jam diriku menahan sakit yg semakin meningkat dan sering ini tapi kenapa belum ada pembukaan jugaaa... 

Jam 8 malam aku semakin meronta, meringis kesakitan karena kontraksi.. 
Lagi lagi aku bilang bahwa aku tidak kuat menahan sakit ini, aku mau operasi ajaaaahh....

Tapi, beruntungnya aku punya suami super sabar.. Kalimatnya yg masih aku ingat sampai sekarang adalah "jangan menyerah dong sayang, semakin sakit berarti semakin dekat waktu kita untuk ketemu dedek bayi". ❤️

Oke. Aku kembali berjuang tapi aku tidak mau di VT. 😂 Gak enak tauuu... Hahaha

Karena aku tidak mau di VT tapi kontraksi semakin gencar akhirnya aku dipindah ke kamar bersalin.. 

Benar saja saat di kamar bersalin jam 9 malam aku merasa ingin ngedeeeennnn bangettt! Tapi dilarang! Bodoamat aku pengen ngedeeeennnn.... 

Dan cek pembukaan ternyata pembukaan lengkap! Yok ayu ngeden! 😂😂😂 

Pas mau ngeden karena udah pembukaan lengkap, kontraksinya ilang!!! Yassalammm 😂 

Kontraksi muncul, ngedennn lageeh... 
Duh, aku kurang latihan ngeden jadi lama banget proses ngedenku inii...

Jam 21.15 WIB aku mulai beraksi dengan per-ngeden-an, jam 22.15 WIB tanggal 28 September 2018 lahirlah putri kami dengan sempurna dan lengkap yg kami beri nama Sakhiya Naziha Johan. 💞



Nama yg mempunyai arti putri dari Johan yg rendah hati, bersih dan suci..

Amin yaa robbalalamin.. 😇💞

Alhamdulillah.. ❤️













16 Des 2018

Persiapan Menikah Part 2

Nah, kalau tanggal, tempat dan urusan KUA sudah beres semua selanjutnya adalah memikirkan cara untuk menyelesaikan perintilan-perintilan pernikahan.

Berikut ceritaku tentang mengurus perintilan pernikahan tersebut;

1. Undangan 



Perintilan pertama yg aku ingat adalah undangan pernikahan. Untuk undangan pernikahan ini, berdasarkan rekomendasi dari teman dan hasil Googling akhirnya aku memutuskan ke pasar Tebet barat.
Yg katanya disana adalah surganya undangan pernikahan, dan saat kesana yg kudapat adalah benar-benar surga undangan 

Disana terdapat banyak kios-kios yg memajang beraneka jenis & macam undangan pernikahan, aku tuh sampai gemes sendiri tau gak sih... Dan menjadi bingung pastinya.. hihihi lucu semua sih contohnya..

Lalu akhirnya aku dan suamiku memutuskan untuk memilih undangan yg hardcover namun berukuran seperti amplop sedang, dengan nuansa baby pink dan silver untuk menambah kesan elegan. Kami memilih kios yg bernama Abadi Card untuk mengerjakan undangan pernikahan kami.

Untuk harga undangan pernikahan disini dimulai dari harga Rp. 3.000. Harga tersebut tergantung dari jenis kertas, full color, dan jumlah undangan yg akan dicetak.

Pokoknya aku paling puas dengan hasil undangan pernikahanku yg lucu-lucu gemes ini.

2. Seserahan



Kalau didaerah lain apa ya nyebutnya? Untuk barang-barang kebutuhan calon pengantin wanita dari ujung kaki sampai ujung rambut?

Kalau di daerah aku sih nyebutnya seserahan.

Untuk seserahan ini yg paling membuat aku 'happy' hahaha. Gimana gak happy, suami aku waktu proses nyari seserahan ini benar-benar minta aku yg milih sendiri barangnya apa aja.

Pokoknya saat belanja seserahan menjadi momen yg tak terlupakan..

Tapi untuk seserahan ternyata tidak hanya memikirkan barang apa saja yg akan dibeli, namun juga perlu memikirkan dimana tempat yg menerima jasa untuk menghias seserahan tersebut didalam box. Karena aku sempat nanya jika beli box seserahannya sendiri itu mahal banget, belum lagi repot menghiasnya... Duh ogah deh..

Alhasil aku memakai jasa hias seserahan di account Instagram: rss_balikpapan.
Suka banget sama hasil hiasan mereka, aku bisa bebas pilih tema warna hiasannya dan untuk harga lumayan terjangkau.

3. Cincin


Cincin nikah itu adalah hal yg wajib. Suamiku sebelum menikah pernah bertanya apakah dia wajib mengenakan cincin nikah kapan pun dan dimana pun?
Dan jawabanku adalah 'iya'. 

Karena menurutku pria yg sudah menikah dan tetap memakai cincin pernikahannya itu macho banget. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan untuk memakai cincin ya its okay. Hehe..

Untuk cincin pernikahan ini, kami memesannya di toko kenanga. Toko ini terletak di Cikini gold center, Jakarta.
Pertama kali ke toko kenanga Cikini ini ramai sekali dikunjungi oleh para calon pengantin, pilihannya banyak dan pilihan cincinnya lebih elegan dibandingkan toko lainnya.

Dan disini juga menerima pesanan cincin Palladium loh guys. Untuk harganya? Ya sesuai deh pokoknya top.

4. Baju pengantin & Make-up pengantin

Yg keempat adalah baju pengantin dan make-upnya. Aku memilih vendor yg sama untuk dua hal tersebut, supaya anti ribet gitu.. Haha 

5. Dokumentasi


Siapa sih yg gak mau mendokumentasikan moment sekali seumur hidupnya? Pastinya gak ada kan. Semua orang berlomba-lomba mencari vendor terbaik untuk moment pernikahan mereka. 

Tapi aku dan suami malah sempet mikir mau mendokumentasikannya dengan kamera sendiri dan minta tolong pihak keluarga yg memfotonya 😅

Namun ide tersebut gagal hingga akhirnya kami memutuskan untuk memakai vendor foto yg bernama moon_documentation untuk mengabadikan acara pernikahan kami tersebut.

Lalu perintilan pernikahan lainnya yg harus kalian pikirkan juga adalah mengenai Makanan, Dekorasi, Souvernir, Hiburan, Seragam keluarga, Akomodasi & transportasi keluarga.

Namun untuk perintilan selain yg aku jelaskan secara detail diatas, yg mengurusnya adalah bukan aku. Melainkan aku juga banyak dibantu oleh orangtua dan keluargaku. 

Aku tidak dapat mengurus pernikahanku sendiri karena keterbatasannya tenaga, jarak dan waktu. 

Jadi untuk kalian yg akan mengurus pernikahan, tidak ada salahnya kok untuk meminta bantuan orangtua serta keluarga untuk turun tangan. Itu lebih baik daripada mengurus sendiri namun ujung-ujungnya kewalahan. 😂

Sekian cerita dari pengalaman saya, saya ucapkan terima es krim. 🍦



8 Sep 2018

Persiapan Menikah Part 1

Waktu itu pernah ngomong ke suami bakal nulis di blog tentang pengurusan pernikahan kita. Tapi sampai sekarang belum kesampaian buat postingan di blognya. Hehehe

Nah mumpung sekarang lagi ada mood untuk nulis lagi, sekalian buat memori cerita tentang pernikahan kami. Yuk cuss mariii...

Kalau nginget persiapan menikah ini pikiran langsung terpecah kemana-mana.

Aku dan suami sama-sama sedang menjalani pekerjaan disebuah daerah yg jauh dari kampung halaman kami. Kampung halaman kami berbeda, aku berasal dari Balikpapan dan suami berasal dari Tegal. Sedangkan saat ini kami sedang berdomisili di Tangerang, lebih tepatnya kabupaten tangerang.

Persiapan menikah kami dimulai dari menentukan tanggal pernikahan, untungnya kedua belah pihak keluarga kami menyerahkan sepenuhnya untuk masalah tanggal ini kepada kami sang calon pengantin. Namun bulannya, keluarga kami menyarankan bulan Desember.
Lalu, terpilihlah tanggal 17 Desember 2017. Karena lumayan cantik tuh tanggal.

Namun, setelah dirundingkan kalau tanggal 17 Desember terlalu dekat dengan akhir tahun, takutnya tiket kereta api dan tiket pesawat harganya melonjak.
Dan setelah beberapa pertimbangan, tanggal yg terpilih untuk hari pernikahanku adalah 03 Desember 2017. Yeyyyyy...

Masalah penentuan tanggal selesai, saatnya merundingkan masalah 'Lokasi'.

Soal 'Lokasi' ini gak semudah menentukan tanggal, awalnya kami merundingkan masalah 'Kota' dimana akan terselenggara pernikahan kami ini.
Pilihannya ada 3 kota, pilihan pertama adalah Jakarta, pilihan kedua adalah Balikpapan, pilihan ketiga adalah Tegal. Dan kota yg terpilih adalah Balikpapan dan Tegal.

Iya, akhirnya kami memutuskan untuk menyelenggarakan pernikahan kami di Balikpapan karena disanalah kampung halamanku. Lalu, di Tegal kami menyelenggarakan acara ngunduh mantu.
Dua-duanya kami putuskan untuk diselenggarakan secara sederhana.

Apakah setelah menentukan tanggal dan tempat acara pernikahan kami semua permasalahan selesai begitu saja? Tentu tidaaaak.

Masih banyak list yg harus mulai kami proses saat itu.

Yg paling pertama harus dipersiapkan adalah KUA stuff.

Untuk urusan di KUA ini sepenuhnya aku serahkan kepada orangtuaku di Balikpapan, yg aku tau hanya membayar 600.000 jika ingin menikahnya diluar kantor KUA, namun jika mau menikah di kantor KUA maka tidak dipungut biaya apapun.

Selain itu untuk urusan KUA ini yg paling aku ingat adalah "Penataran pra nikah". Kalau di Balikpapan seluruh caten katanya wajib untuk mengikuti Penataran tersebut. Jika tidak hadir maka tidak bisa menikah, paling mentoknya wajib melampirkan sertifikat yg menjadi bukti bahwa telah mengikuti Penataran di daerah asal.

Setelah penentuan tanggal, lokasi dan KUA stuff selesai dilanjutkan oleh persiapan perintilan-perintilannya.
Apa saja kah itu?

Aku akan menuliskannya di postingan yg selanjutnya yaa 😁

21 Agu 2018

Hal yg Dirindukan Dari Kampung Halaman


Tahun ini adalah tahun keduaku merayakan hari raya idul fitri tidak di kampung halamanku, Balikpapan.

Iya.

Sekarang Balikpapan bisa aku sebut kampung halaman karena aku adalah anak rantauan. *Rapihin dasi* hahaha

Tahun pertama jadi anak rantauan tuh rasanya ngeness banget. Ngerayain lebaran ditempat kerja, dan tempat kerjaku yg sekarang adalah rumah sakit.

Dengan menu lebaran ketupat sayur dan risoles. Sungguh lebaran yg sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun kedua jadi anak rantauan, Alhamdulillah aku sudah bisa berlebaran dengan keluarga.. Keluarga kedua, alias keluarga suami.. Hehehe
Iya dong, sekarang aku sudah SAH menjadi istri dari seorang lelaki yg sangat aku sayangi :p

Jadii, lebaran tahun ini aku pertama kalinya merasakan mudik dan berlebaran bersama suami. Sungguh pengalaman yg sangat luar biasa menyenangkan..
Tapi walaupun lebaran di kampung halaman sang suami menyenangkan, tetap saja ada beberapa hal yg aku rindukan dari kampung halamanku sendiri. Yaitu ;

1. Makanannya!
Yasssh, yg paling sangat amat aku rindukan dari kampung halamanku adalah makanannya... Hehehe
Bukannya aku tidak sangat amat merindukan keluargaku ya, tapi jujurrr makanan khas di pulau Jawa ini berbeda dengan makanan khas yg ada di kampung halamanku, Balikpapan.

Mari kita ambil contoh mulai dari nasi kuning. Nasi kuning mungkin adalah makanan yg umum ya bukan termasuk makanan khas.. namun ternyata, aku menemukan perbedaan yg sangat mendalam antara rasa nasi kuning disini (Tangerang) dengan nasi kuning yg ada di Balikpapan. Menurutku nasi kuning disini tuh asal warnanya kuning aja gitu jadi dinamakan nasi kuning, kalau untuk rasanya mah flat banget.. huhuhu

Berbeda dengan nasi kuning yg ada di Balikpapan, kalau nasi kuning di Balikpapan itu ya rasanya khasss banget.. berasa bumbu-bumbunya walaupun aku gak tau bumbu apa aja yg ada didalam nasi kuning tersebut. Hahaha

Lalu nasi kuning di Balikpapan lebih niat dibandingkan disini, memperhatikan secara detail cita rasa nasi kuningnya dan berbagai menu pendamping nasi kuning tersebut. Huuuft.. aku rindu nasi kuning Balikpapan..

Contoh makanan kedua yg aku rindukan ada soto banjar dan coto makasar.
Loh kok?? Iya, coto makasar yg dijual di Balikpapan tuh ya, gak bisa banget ditemuin di jakarta-tangerang. Entah mengapa aku sudah mencoba Google dan mencari rekomendasi tapi tidak kutemukan. Pernah sekali aku mencoba Coto Makasar di daerah Jakarta dan rasanya sangat buruk.
Kalau untuk soto banjar, di Tangerang-jakarta aku sih belum pernah mencari, karena aku yakin disini tuh gak bakal ada yg sama...

Tapi, kalaupun ada yg bersedia memberikan informasi boleh juga tuh dicoba hehe..

2. Orangtua dan keluarga
Mulai dari sholat idul fitri bersama orangtua dan keluarga di lapangan yg jaraknya lumayan jauh dari rumah, dilanjuti dengan sungkeman dan kemudian menyantap soto banjar...
Duh... Betapa indahnya hari raya :p

Setelah makan enak, biasanya para krucil udah menyiapkan tas kecil mereka untuk menaruh angpao  termasuk akyuu.. Ups... Hahaha

3. Teman dan sahabat
Nah ini, pokoknya kalau pulang kampung, selain bertemu orangtua dan keluarga jangan lupa juga menjalin silahturahmi dengan teman dan sahabat di kampung halaman.
Walaupun mungkin hanya berjumpa beberapa menit, tapi yg namanya silahturahmi itu pasti ada keuntungannya.
Misal; dapet minum gratis :p


4. Tempat wisata
Sebelum aku merantau, yg sering aku keluhkan adalah "Balikpapan tuh nyebeliinnya cuma 1, tempat wisatanya ngebosenin. Hanya ada pantai dan buaya." Hahaha
Sampai-sampai ada yg menyebut bahwa Balikpapan adalah tempat yg hanya cocok digunakan untuk mencari uang. Kalau cari tempat wisata ya pulau Jawa solusinya... Hmmm.. 
Walaupun itu semua benar, tapi terkadang aku merindukan pantai di Balikpapan yg sangat mudah dijangkau dan penangkaran buaya yg baru dua kali aku kunjungi selama hidupku ini. 

5. Suasana
Yg terakhir adalah suasananya. Maksudnya, suasana kota Balikpapan yg berbeda jauh dengan suasana kabupaten Tangerang dimana tempat sekarang aku tinggal.
Mulai dari tingkat polusi udara, kepadatan penduduk dan yg paling utama adalah suasana lalu lintasnya!
Behh, bener-bener lalu lintas di Balikpapan tuh ngangenin bangeeet.
Selanjutnya apalagi yaa yg ngangenin dari kampung halamanku... Hmmm...
Intinya sih, seberapa sering kamu mengeluh tentang kampung halamanmu, nikmati saja.
Karena suatu saat kamu pasti akan merindukannya..

Oke.

Sekian dan terima es krim. 

26 Feb 2018

Manfaat Merantau

Bulan februari yg lalu, tepat setahun sudah aku meninggalkan kota Balikpapan tercinta dan pindah kota kecil yg sangat begitulah. Hehehe.

Kota kecil yg sangat begitulah yg aku maksud adalah kota Sepatan, yg berada di Kabupaten Tangerang.

Sebelum aku pindah kesini, aku membayangkan kehidupan yg sepi, sunyi dan sendiri tanpa orangtua, keluarga dan sahabat.

Iya. Aku tidak pernah hidup tanpa orangtua, keluarga dan sahabat selama ini. Aku tidak bisa membayangkan jika diriku ini sendirian. Hiks... Pasti sangat menyedihkan..

Tetapi aku harus mencobanya, mencoba untuk merantau dan hidup sendiri..

Yap. Akhirnya aku mencoba untuk merantau..


Ternyata aku merasakan banyak manfaat dari merantau. Aku ingin membagi cerita apa saja manfaat merantau ini untuk seorang perempuan manja seperti aku. 

1. Menjadi lebih mandiri
Manfaat yg sangat aku rasakan sekarang adalah aku menjadi lebih mandiri. Yaiyalah mandiri, secara saat merantau itu gak ada yg bisa diandalkan selain diri sendiri.
Cuci baju sendiri, jemur sendiri, nyetrika sendiri, makan sendiri, kemana-mana sendiri, hingga sakit pun sendiri. Mantap toh?

Kalau masih di kampung halaman kan ada mama yg bisa diandalkan untuk segala hal... Hehehe  

Memang awal mula merantau itu rasanya pahit, namun lama-lama rasanya akan berubah menjadi nano-nano. Ada manis, asam, asin. Rame daaah
 😂

2. Menjadi lebih hemat 
Nah ini nih... Gimana gak jadi hemat cobak, kan kalau merantau duit yg aku pegang tuh cuma duit gaji aku per bulan. Diatur sedemikian rupa untuk hidup sampai gajian selanjutnya 😂 

Salah-salah mengatur duit, sedia tolak angin deh buat akhir bulan.. Hahaha

Jadi, jika kamu adalah anak rantau saran aku jangan pernah khilaf diawal bulan. Karena masih ada perut yg harus kau isi hingga akhir bulan loh. Ingat itu!

3. Mengenal transportasi umum 
Menurut aku ini manfaat yg paling menyenangkan. Semenjak merantau aku jadi sering menggunakan transportasi umum. 

Mulai dari angkot, bajaj, becak, hingga KRL. 

Aku jadi tidak takut lagi untuk berdesak-desakan naik transportasi umum walaupun terkadang deg-deg-an. 😁

4. Mengenal orang-orang baru 
Saat masih di kampung halaman tuh aku sempet ngerasa "kok inner circle aku itu-itu aja ya".. Aku kesini ketemunya itu, aku kesana ketemunya itu lagi. Aku merasa bahwa kampung halamanku begitu sempit. 

Namun saat aku meninggalkan kampung halamanku, aku merasa dunia begitu luaaaaas dan banyaaak orang. Gimana gak ngerasa banyak orang, Tangerang kalau udah macet... Beuuuh... Wassalam..

Ditambah aku merantau untuk bekerja, ditempat kerjaku yg baru aku bertemu banyak orang dari berbagai macam daerah, dengan berbagai macam watak, dan berbagai macam wajah. Tapi aku senang dengan dunia baru.

5. Mendapat jodoh 
Yap. Ini manfaat yg terakhir namun yg terpenting. Siapa yg sangka coba, aku jauh-jauh merantau ternyata ujung-ujungnya nikah juga... Hahaha 😂 tau gitu kan aku merantau sejak lama, jadi tidak perlu bergalau ria di kampung halaman.. #halah 

Ternyata apa yg sering aku pikirkan itu benar, kalau jodoh ya tidak akan kemana. Kalau jodoh ya pasti akan menikah juga. Hihihi 😝


Yak.
Begitulah singkat cerita tentang manfaat merantau yg aku peroleh... 
Kalian ada yg sedang merantau juga gak? Seru kan? 😁





-ayu aqilah-

22 Jul 2017

Saling Menghargai



Tentang saling menghargai.

Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin menuliskan tentang ini.

Dimulai saat aku bekerja dengan banyak orang dan merasakan betapa pentingnya saling menghargai.

Awalnya aku pikir akan sangat menyenangkan jika bisa bekerja sama dengan banyak orang, bisa berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya. Tapi ternyata ekspetasiku terlalu tinggi.

Aku pikir saling menghargai telah menjadi sebuah naluri seluruh umat manusia, karena secara tidak sadar kita mau tidak mau harus melakukan hal yg bernama 'saling menghargai' ini.

Saling menghargai dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Salah satunya dengan keluarga dirumah, misalkan ibu kita telah memasak untuk makan malam. Maka naluri saling menghargai ini akan berjalan, dan membuat kita untuk membatalkan rencana makan diluar dan memilih untuk makan malam dengan masakan ibu.

Lalu, saat sang adik dirumah ingin menonton kartun setelah dia selesai mengerjakan tugas sekolah dan sang kakak otomatis tergerak naluri saling menghargainya lalu menurunkan egonya agar sang adik tetap bahagia dan tidak stres dengan tugas sekolahnya. Itu juga termasuk contoh saling menghargai, menurutku.

Saling menghargai ternyata juga telah terjadi saat kita masih anak-anak.. Dan mungkin saat usia anak-anak inilah awal saling menghargai itu muncul.. Seperti lirik lagu Joshua yg sangat aku sukai saat kanak-kanak ini;
"Jangan hey jangan... Janganlah sedih melihat teman bahagia.... Jangan hey jangan... Janganlah bahagia melihat teman bersedih...."

Iya.

Menurut aku lirik lagu tersebut secara tidak langsung mengajarkan kita untuk saling menghargai dan tidak sirik :p

Oke...

Sepertinya saling menghargai sangatlah mudah dan banyak sekali contohnya jika kita mengambil dari sisi kekeluargaan sehari-hari. Namun, sadarkah kalian jika kita akan mengambil contoh dari sisi pekerjaan atau profesi, hal itu akan menjadi sedikit sulit?

Aku baru memikirkan tentang ini saat aku bekerja dengan banyak orang, sejak ruang lingkupku tidak hanya dengan bos, teknisi, tukang, dan vendor...

Saat ruang lingkup kerjaku menjadi bagian marketing, ternyata aku banyak mendengar issue-issue tidak enak tentang bagian orang dalam (back office terutama finance) dan aku sangat terkejut bukan kepalang. Lebaayyy... 😂

Terkejut saat mendengar kalimat "Orang dalam tuh ya, bisanya cuma duduk doang. Nyuruh kita jualan tapi kerjanya gak becus. Sampai gaji kita telat cairnya gini kan jadinya. *#$%^#$"..

Rasanya nusuk banget denger kalimat kayak gitu, padahal saat itu posisiku sama dengan mereka yg bagian marketing. Bukan bagian back office atau orang dalam tersebut.

Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah karena aku pernah merasakan jadi orang dalam. Aku tau rasanya jadi mereka walaupun hanya sedikit.

Tapi aku juga bisa merasakan yg bagian marketing rasakan, karena saat itu aku adalah bagian dari mereka..

Marketing Vs Finance, SPG Vs Admin, Orang luar Vs Orang dalam...

Aku ceritain yaa, rasanya jadi Marketing ituu.....
1. Pusing
Iya jadi marketing itu pusing. Penyebab pusingnya adalah;

a. Pusing mikirin gimana caranya tampil cantik cetar membahana halilintar setiap saat. Minimal setiap hari pakai makeup tuh lipstick dan eyeliner. Lipstick gak boleh warna nude, karena terlalu pucat.

Eyeliner tidak boleh lupa agar mata lebih menyala. Aku, sebagai perempuan abal-abal yg caranya pakai eyeliner aja gak tau tapi setiap hari malah diwajibkan untuk memakainya jelas pusing tujuh keliling.
Baju yg dipakai tidak boleh kedodoran alias harus ngepas di badan.
Parfume dan heels harus selalu tersedia didalam tas. Kalau gak mengikuti hal diatas semua akan ada potongan pada gaji kalian. Yipiy!!!

Mungkin aku saat menjadi SPG/Marketing tsb dinobatkan menjadi yg paling rembes alias kucel alias tidak cetar membahana halilintar seperti yg lainnya. Nasib. Hahaha...

b. Pusing mikirin denda. Dateng telat denda, tidak pakai heels denda, pakai celana jeans denda.
Hal inilah yg menyebabkan antara orang luar dan orang dalam sering cekcok mulut.

c. Pusing mikirin minimnya waktu luang. Pokoknya berasa kerja rodi aja gitu kalau ngeliat jam kerjanya.
Sejujurnya aku tidak begitu suka dengan jam kerja diluar pukul 8-5...

d. Pusing mikirin yg mana temen yg bener-bener cocok dengan dirikuh.. Memang sih banyak temen, tapi untuk mencari temen yg bener-bener bisa ditemenin tuh agak sulit di dunia per-SPG-an menurut aku.. Hehehe

e. Pusing mikirin target. Tapi kalau aku sih jujur aja gak pernah mikirin target, makanya sering dapet omelan, cacian dan makian dari sang leader..
Hitung-hitung belajar kuatin mental lah yaa... Hahaha

2. Capek.
Iya. Jadi SPG itu cuapek loh.. Capek ngomong panjang lebar ke calon pembeli, menjelaskan tentang produk, meyakinkan bahwa produk yg dijual itu berkualitas bagus dan layak dibeli, bahkan terkadang capek menjawab beribu pertanyaan yg diajukan oleh calon pembeli. Aku rasa hanya orang yg benar-benar gemar berbicara yg tidak capek jika menjadi SPG...

Selain capek berbicara, menjadi SPG juga terdapat capek-capek lainnya seperti; capek pulang malam, capek berdiri dengan memakai heels selama berjam-jam, capek waktu hingga capek hati. Huftlaa.

Terus kalau jadi orang dalam, apakah senikmat pendapat orang-orang tadi? Kerjanya hanya duduk?

Tentu saja benar doooong, pendapat mereka tentang orang dalam kerjanya hanya duduk. Soalnya aku gak bisa bayangin gimana jadinya seorang staff administrasi/keuangan ngerjain laporan dan tetek bengek mereka dengan posisi kayang?! Wow, berasa lagi sirkus kan yaaa... 😂

Tapi kalian juga pasti tau kan kalau mereka yg bekerja di bagian dalam tersebut sebenarnya tidak hanya sekedar duduk, namun mereka juga melaksanakan pekerjaan yg sudah dipercayai kepada mereka. Mulai dari membuat laporan, menginput data sampai mengontrol keuangan.

Dan pekerjaan yang mereka lakukan sambil duduk tersebut juga membuat pusing dan capek taoooo...

Jadi, apa sih inti dari tulisan ini?

Intinya ya semua pekerjaan itu sama. Sama-sama membuat pusing dan capek.


Hmm enggak enggak... Inti dari tulisan ini tuh sebenernya ya aku mau curhat dan memberikan suatu pendapat yg semoga saja pendapat ini mengandung faedah bermutu tinggi, bismillah.....

Curahan hatinya adalah....
1. Aku mulai merasa tidak nyaman mendengar keluhan dari orang-orang tentang pekerjaannya dan tempat dimana dia bekerja. Iya, aku juga pernah melakukan hal tersebut. Tapi tidak setiap hari. Beneran deh....
Kenapa sih harus mengeluh? Bukankan ingin bekerja dimana dan akan mengerjakan apa itu adalah sebuah pilihan? Artinya ya kalian harus menerima segala resiko karena pilihan kalian tersebut dan nikmati sisi positifnya...

Jika tidak mendapat sisi positif dari pilihan kalian tersebut, ada pilihan lain lagi kok selain mengeluh... Yaitu, tinggalkan...

2. Selain mulai tidak nyaman dengan segala keluhan, aku juga mulai tidak nyaman dengan perbuatan merendahkan seseorang, atau tidak menghargai seseorang berdasarkan pekerjaannya....
Ininih yg bikin aku gemes belakangan ini....


Dan pendapatnya adalah....

Pekerjaan atau profesi di dunia ini ada beraneka macam, dalam suatu tempat untuk bekerja tidak mungkin hanya ada satu profesi kan didalamnya?
Source: google

Terus kenapa sih kok bisa ada beberapa orang yg dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata yg sangat tidak menghargai profesi lain? Seolah-olah bahwa profesi yg dia emban lah yg paling tersiksa, seolah-olah hanya kaum mereka lah yg bersusah payah melakukan pekerjaannya, lalu meremehkan bahkan merendahkan profesi orang lain.. Sungguh terlalu...

Lewat tulisan yg tidak seberapa ini aku hanya ingin menyampaikan bahwa saling menghargai itu sangatlah penting.

Karena di dunia ini terdapat berbagai macam manusia dan berbagai macam profesi. Profesi adalah hal yg membuat kita bisa mendapatkan rezeki, profesi merupakan keahlian kita masing-masing yg ditempuh dengan jerih payah masing-masing.

Walaupun profesi kita berbeda-beda, yg kita rasakan tetaplah sama, yaitu pusing dan capek.

Yg memilih profesi untuk diriku ya adalah diriku. Bukan kamu, dia, atau kalian.


Jadi jadi jadi... Syukuri apa yg telah kalian pilih untuk diri kalian sendiri dan hargailah pilihan orang lain. Karena tidak ada yg lebih indah dari bersyukur dan saling menghargai satu sama lain.. ❤




8 Apr 2017

Melancong Ke Pulau Pramuka

Tanggal 01 April 2017 yg lalu menjadi hari yg tidak pernah aku sangka sebelumnya.

Iya, aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan memiliki pengalaman pergi liburan bersama teman-teman satu tempat pekerjaan... :))

Sekarang aku bekerja di sebuah daerah bernama Sepatan, kata para driver grab yg pernah aku order dari Sepatan sih daerah ini jauh kalau mau kemana-kemana. Dan aku setuju dengan pendapat driver itu. Biar kalian gak penasaran dimana itu Sepatan coba aja baca disini..

Oke lanjut cerita tentang melancongnya ya...

Jadi untuk melancong ke Pulau Pramuka semua karyawan yg akan ikut wajib membayar Rp. 350.000/orang. Biaya tersebut sudah termasuk biaya transport PP dari Muara Angke - Pulau Pramuka, penginapan 2hari 1malam, makan pagi, makan malam, barbeque, snorkeling, dan ke tempat wisata lainnya.

Aku sebagai pecandu hal yg berbau kesenangan langsung mendaftarkan diri untuk ikut serta ke Pulau Pramuka! Hitung-hitung sebagai pemanasan dari rencana melancongku ke Pulau Derawan yg sampai detik ini belum tercapai..

Untuk menuju Pulau Pramuka, aku dan teman-teman berangkat dari Sepatan jam 5 subuh menuju ke pelabuhan Muara Angke. Sayang sekali waktu itu aku tidak memperhatikan jam, sehingga tidak tau berapa waktu yg ditempuh untuk sampai di pelabuhan.





Di pelabuhan Muara Angke, kami menunggu lumayan lama sampai kapalnya bergerak jalan. Dari Muara Angke ke Pulau Pramuka memakan waktu sekitar 3 jam. Kalian bisa melakukan banyak aktifitas didalam kapal, seperti; tidur, bangun, tidur lagi. :p hehe

Setelah berada di dalam kapal selama kurang lebih 3 jam itu, akhirnya sampai juga di Pulau Pramuka. Saat itu disana sangat ramai pengunjung, mungkin karena itu hari Sabtu? Atau memang Pulau Pramuka laris manis ya?

Saat tiba di Pulau Pramuka kami semua langsung menuju penginapan yg lokasinya tidak jauh dari tempat kapalnya berlabuh, hanya berjalan kaki kurang dari 5 menit sudah sampai disana.

Penginapan yg disediakan ternyata seperti sebuah rumah yg dibagi menjadi dua, sehingga satu bagian rumah memiliki 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan 1 ruang nonton tv. Begitupun dengan bagian rumah lainnya..


Di penginapan, kami menaruh barang-barang kami semua disana dan kemudian makan siang pun datang. Sehingga kami pun makan bersama di teras penginapan. Sungguh menjalin rasa kekeluargaan.. Tsaah :p

Kira-kira pukul setengah 2 siang, sesuai dengan jadwal yg dibuat oleh tour guide disana, kami pun menuju tempat untuk belajar snorkeling. Untuk menuju kesana, lagi-lagi harus ditempuh dengan kapal dan dengan waktu sedikit lama.



Ini adalah pertama kalinya aku merasakan betapa indahnya perjalanan via laut alias naik kapal, pemandangan di sisi kanan dan kiri sangat cantik secantik diriku. LoL

Bagian pertama saat ke Pulau Pramuka ini adalah Snorkeling. Aku salut dengan tour guidenya yg bersedia dengan sabar mengajari aku dan teman-teman yg tidak bisa berenang dan belum pernah snorkeling ini.

Awalnya aku sangat takut tenggelam, namun si mas tour guide selalu mengingatkan bahwa jika telah memakai pelampung semuanya akan aman asalkan tidak panik. Dan aku mengikuti apa yg dikatakan oleh si mas tour guide. Hasilnya?? Aku jadi kecanduan snorkeling! Keliling kesana kemari ngeliat ikan-ikan lucu dan terumbu karang cantik yg ada di dalam laut... Ah... Mauuu lagiii...







Yg aku rasakan saat pertama kali snorkeling ini adalah aku seperti bisa masuk ke dalam dunia lain yg sangaaaaaaaaat indah! Rasanya membuat jantungku berdebar-debar bahagia apalagi ditambah dengan suara blubb... blubb.. blubb... yg keluar dari alat bantu pernapasan yg aku pakai saat snorkeling itu :))

Namun sayang sekali aku tidak mendapatkan foto underwater yg ada ikan-ikan lucunya :(

Bagian kedua yaitu menuju pantai pasir putih... Disana aku sangat puas berlarian kesana-kemari, berselfie selfie ria, dan menikmati pemandangan matahari yg akan tenggelam..





Bagian ketigaaa, kami dibawa oleh mas tour guide ke penangkaran hiu.. Sejujurnya aku agak sedikit kecewa dengan yg inii.. Karena dalam bayanganku aku akan selfie bersama hiu, ternyata memegangnya saja tidak bisa.. Hahaha sok berani banget ya aku mau selfie bareng hiu segala :(
Tapi, sunset dari teman ini sangat cuuuucok!






Setelah bagian tiga terlewati, kami menuju kembali ke penginapan.. Lagi-lagi dan lagi mataku dimanjakan oleh pemandangan indah antara langit, matahari dan laut.. Subhanallah.. 

Sampai di penginapan kami langsung disuguhi dengan menu makan malam dan barbeque pada jam 12 malam.. Tapi, ku terlalu lelah untuk merasakan barbequenya dan ku memilih bobo cantik.. Huhu

Keesokan harinyaaaa, aku dan beberapa temanku pergi berburu sunrise.. Ngomong-ngomong soal melihat sunrise dilaut, aku sempat kecewa dengan pengalamanku berburu sunrise di Jogja, dan itu terulang kembali.. Hahaha..

Iyaa, kami gagal mendapatkan sang sunrise.. Tapi, kami berhasil menemukan pantai yg sangat lucu untuk dijadikan tempat berfoto-foto. Hehe







Jika kalian ingin berburu sunrise, menurutku tempat terbaiknya adalah di gunung. Dan untuk berburu sunset baruuuu tempat terbaiknya adalah dilaut!

Bagian terakhir dari perjalanan ini adalah naik banana boat, dan bagiku adalah pengalaman terasin selama naik banana boat yg pernah aku alamiiii.. Karena aku terminum lumayan banyaaak air lautnya, huftlaaaa..

Namun, perjalananku kali ini tetap sangat menyenangkan seperti perjalananku yg sebelumnya. Dan aku sangat bersyukur masih diberikan kesempatan untuk menikmati ini semua. Alhamdulillah..

Semoga perjalananku yg selanjutnya akan lebih menyenangkan lagi! ^^







See youuu..




-Ayu Aqilah-






 

Template by BloggerCandy.com